ODGJ di Samarinda Ditemukan Meninggal Sambil Peluk Uang Rp24 Juta

Samarinda – Seorang pria ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) membuat heboh warga Samarinda. Pria yang kemudian diketahui bernama Ahmad Sutriadi itu, ditemukan meninggal dunia sambil memeluk kantong plastik berisi uang kertas senilai Rp24 juta.

Uang yang ada dalam plastik itu diketahui dalam beragam pecahan mulai Rp1.000 hingga Rp100.000.

Namun uang kertas tersebut sebagian dalam kondisi sobek terbagi dua bagian. Meski sobek, uang tersebut oleh ahli waris bisa ditukarkan ke Bank Indonesia.

BACA JUGA:  Viral Sejoli di Pinrang Bercumbu di Halaman Masjid

Ahmad Sutriadi ditemukan meninggal di samping warung makan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Belum diketahui, darimana uang tersebut didapat oleh Ahmad Sutriadi.

Namun uang itu kemudian sudah diserahkan ke ahli waris. Petugas menemukan uang itu dalam satu plastik yang dipeluk jasad Ahmad Sutriadi.

Kendati ditemukan dalam kondisi sobek, uang itu akhirnya dapat ditukarkan ke Bank Indonesia untuk diserahkan kepada ahli waris.

BACA JUGA:  Kemenag Kaltim Sesalkan Aksi TikToker Samarinda Joget di Makkah

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Rengga Puspo mengatakan bahwa jasad korban ditemukan dalam kondisi memeluk plastik berisi uang yang telah disobek sebagian.

“Di tubuh korban memegang plastik dengan jumlah uang rupiah yang disobek menjadi dua oleh korban,” jelas Rengga, dikutip dari Kompas.com, Jumat (7/7/2023).

Terkait kondisi uang itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan uang rusak itu dapat ditukarkan dan dijumlahkan total sebanyak Rp24.150.000.

BACA JUGA:  Viral Warga Dapat Pecahan Rp2.000 Saat Tarik Uang di ATM

Selanjutnya, uang tersebut diserahkan kepada pihak keluarga Ahmad Sutriadi.

“Dan kami sudah koordinasi dengan pihak Bank Indonesia, termasuk dengan pihak keluarga,” kata Rengga.

“Artinya kami menukarkanlah uang yang dalam bentuk satu buntalan plastik besar ke itu ke BI. Dan akhirnya ditemukan total sebesar Rp24.150.000,” papar Rengga.

Menurut pengakuan keluarga, Ahmad Sutriadi mengalami gangguan jiwa sejak 1978.

%d blogger menyukai ini:

Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5349

Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5349

Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home/selisikks/public_html/wp-content/plugins/really-simple-ssl/class-mixed-content-fixer.php on line 107