Berimbas Pada Pembangunan, Faisal Desak Pemkot Benahi Sistem Lelang Proyek
BONTANG – Komisi III DPRD Bontang kembali menyoroti skema lelang proyek di Pemkot Bontang yang dinilai musabab pekerjaan tak kunjung selesai tepat waktu.
Anggota Komisi III DPRD Bontang Faisal meminta agar pelaksanaan lelang proyek bisa dikerjakan lebih dini untuk memberi durasi waktu pekerjaan lebih lama kepada kontraktor pelaksana. Faisal menilai hal yang paling utama untuk dievaluasi ialah kebiasan dalam melakukan lelang proyek agar dilakukan secara awal. Sehingga pengerjaan bisa tuntas tidak lewat tahun.
Dicontohkannya proyek pengerjaan turap di Jalan Soekarno-Hatta. Ia mengaku khawatir pengerjaan proyek mengatasi longsor tersebut berujung mangkrak. Pasalnya, hingga pekan keempat November progresnya dinilai sangat minim.
“Secara umum harus berani evaluasi. Sudah berulang saya suarakan saat paripurna besar. Jadwal lelang harus diupayakan di awal tahun,”
“Bayangkan proyek baru dilelang bulan Juli, katakanlah satu bulan setelahnya pemenang mulai siapkan material. Ya, sulit keburu penyelesaian. Kalu pun selesai, perlu diperhatikan benar konstruksinya jangan sampai asal-asalan,” ujarnya saat bincang dengan media ini, Sabtu (25/11).
Lebih jauh, Faisal menyatakan keterlambatan penyelesaian proyek beberapa tahun belakang telah berujung pada di-black list-nya kontraktor di sejumlah wilayah, termasuk Bontang.
Untuk itu ia berharap, mekanisme pemilihan rekanan kedepan benar-benar memperhatikan track record atau kredibilitas dari kontraktor termasuk dari segi keungan di bank.
Di sisi lain, masih kata Faisal. Dalam mekanisme pemberkasan pencairan, pejabat pelaksana pemerintah setempat juga harus berbenah. Agar tidak terjadi kelambatan pembayaran dalam setiap kegiatan.
“Ini saya juga baru dapat laporan. Masa pekerjaan sudah rampung dan ditagih sejak awal Agustus, hingga kini belum dicairkan. Kasian kan, pasti banyak tanggungan pembayaran juga. Harus berbenah, jangan cepat puas seolah semua sudah berjalan ideal,” pungkasnya.