Pengusaha Migas Sebut SPBU Swasta Berpotensi Masuk Kaltim Buntut Skandal Pertamax Oplosan

Balikpapan – Skandal korupsi Pertamina terkait dugaan pertamax oplosan membuat kepercayaan publik turun. Di Pulau Jawa, itu dibuktikan dengan semakin banyak konsumen beralih ke SPBU swasta.

Sementara di Kaltim, karena tidak ada pilihan SPBU lain selain Pertamina, kebanyakan beralih dari pertamax ke pertalite.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana) Balikpapan Christofel EG menjelaskan, kasus yang terjadi secara nasional itu perlu penelusuran lebih dalam.

Salah satunya mengidentifikasi apakah yang disebut pertamax oplosan tersebut masuk ke Kaltim. Mengingat Balikpapan misalnya menjadi salah satu lokasi pengolahan minyak terbesar di Indonesia.

“Perlu pembuktian dan investigasi baik secara nasional hingga daerah. Apakah benar BBM (oplosan) tersebut masuk ke Kalimantan. Kan ini masih abu-abu saat ini. Karena Pertamina pun membantah. Sementara pernyataan sebaliknya dari Kejagung,” ucapnya.

BACA JUGA:  Dugaan Pertamax Oplosan, BPKN: jika Benar Masyarakat Bisa Gugat Pertamina

Disebutnya, sampai saat ini masyarakat dan pengusaha memerlukan jawaban. Apakah BBM yang beredar sebelumnya dan saat ini bermasalah atau tidak.

Apalagi sejak kasus ini muncul, ada penurunan penjualan pertamax di SPBU. Itu dampak dari mulai menurunnya kepercayaan publik terhadap BBM non-subsidi tersebut.

“Kalau dibilang penjualan (pertamax) turun, iya, karena laporan teman-teman pengusaha, ada yang biasa dikirim 16 KL (kiloliter) habis, ini 1-2 hari terakhir hanya 8 KL yang terjual. Artinya kepercayaan masyarakat mulai turun. Itu karena tidak ada pernyataan yang pasti, baik dari kejaksaan dan Pertamina soal distribusi BBM oplosan ini,” jelas Christofel.

BACA JUGA:  Imbas Skandal Pertamax Oplosan, DPR Bakal Revisi UU Migas

Analisis pihaknya, konsumen pertamax dimungkinkan beralih ke pertalite. Untuk sampai kapan kepercayaan publik akan menurunkan penjualan, dirinya mengungkapkan sedang menunggu. Lantaran di Kaltim, khususnya Balikpapan tidak ada pilihan lain selain SPBU Pertamina.

“Kami masih wait and see. Sejauh mana pergeseran konsumen itu dari pertamax ke pertalite. Karena masyarakat termasuk kami pun sebagai pengusaha cukup syok begitu mendengar kasus ini. Tapi kami yakin Pertamina secara umum tidak akan tinggal diam,” ucapnya.

Soal apakah sudah ada komplain atau laporan soal dampak pertamax oplosan tersebut? Christofel menyebut belum ada secara resmi.

BACA JUGA:  Pertamina Klaim RON BBM Sudah Diuji Lab: Kualitas Sesuai Spesifikasi

Namun keluhan-keluhan tetap ada. Yang diduga akibat kualitas BBM yang memengaruhi suku cadang dan komponen kendaraan.

“Keluhan dari teman ada. Mobilnya rusak karena diduga faktor kualitas pertamax. Itu terjadi sekitar enam bulan lalu ya,” ujarnya.

Hiswana mendorong Pertamina melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan publik.

Karena bagaimana pun, kondisi saat ini memengaruhi pengusaha terkait penjualan pertamax. Karena dengan adanya kasus ini, terbuka potensi masuknya SPBU swasta ke Kaltim.

“Bisa saja. Perusahaan asing seperti Shell dan lain-lain akan melihat market di luar Jawa dengan adanya kasus ini. Kami pengusaha memandangnya seperti itu,” ujarnya.

(Kaltimpost.id)


Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home2/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5427

Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home2/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5427