Geger Penemuan Kerangka Ibu-Anak di Bandung Barat, Terakhir Terlihat pada 2018

Selisik.id – Warga Kompleks Tani Mulya Indah, Ngamprah Bandung Barat, digegerkan oleh penemuan kerangka ibu dan anak di atas kasur. Warga setempat lalu berkerumun di depan rumah tersebut.

Dilansir detikJabar, polisi lalu datang membatasi sekeliling rumah dengan garis polisi sebagai perimeter. Kapolsek Padalarang AKP Kusmawan mengatakan pihaknya langsung melakukan olah TKP.

Diketahui, identitas dua kerangka yang ditemukan pada Senin (29/7/2024) ialah Iguh Indah Hayati (55) dan anaknya, Elia Imanuel Putra (24). Kerangka ibu dan anak itu awalnya ditemukan oleh Mudjoyo Tjandra, sang suami, dan warga sekitar pukul 14.00 WIB.

BACA JUGA:  Cerita di Balik Viralnya Foto Tentara Amerika Antre Jajan Baso Tahu di Bandung

Saat itu, saksi mata meminta tolong kepada warga untuk membuka gembok di pagar rumah yang kondisinya terbengkalai. Betapa kaget kala mereka masuk ke rumah itu menemukan Indah dan Elia sudah tewas dengan kondisi tubuh tinggal kerangka. Namun pakaian masih membalut kerangka keduanya.

“Jadi ini ditemukan oleh suaminya, dia sempat laporan ke warga untuk membuka gembok rumah itu. Awalnya mau ngambil sesuatu katanya di dalam. Informasinya suaminya ini sudah meninggalkan rumah sejak 2018. Kemudian yang bersangkutan tinggal di Cirebon, dan baru datang lagi hari ini,” jelas AKP Kusmawan.

BACA JUGA:  Viral Jenazah di Kediri Tak Diantar Warga ke Makam

Tetangga sekitar, kata Kusmawan, tak ada yang menyadari bahwa di dalam rumah itu ada dua orang yang tinggal. Namun keduanya tak pernah keluar rumah.

“Sudah lama juga tidak keluar, warga setempat tahunya sudah pindah. Jadi kalau warga tahunya rumah itu sudah kosong. Soalnya melihat rumah itu juga kosong dan listriknya juga kan mati sudah lama,” kata Kusmawan.

BACA JUGA:  Pajero Wakil Ketua DPRD Sulsel Disita Polisi Usai Dibawa Anak Ugal-ugalan

Kerangka Indah dan Elia kemudian dievakuasi oleh Tim Inafis Satreskrim Polres Cimahi. Namun kerangka keduanya diserahkan terlebih dahulu ke pihak keluarga.

“Sudah dievakuasi, kita serahkan dulu ke pihak keluarga. Apakah keluarga mau dilakukan identifikasi lanjutan atau tidak. Kalau memang tidak mau, maka mesti membuat surat pernyataan penolakan,” kata Kusmawan.

(detikJabar)


Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home2/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5427

Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home2/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5427