Saeful Rizal Prihatin Kota Bontang Duduki Urutan Kedua Kasus Bullying di Kaltim
Bontang – Kasus bullying antar pelajar di Kota Bontang berada di posisi kedua di Kalimantan Timur, dengan catatan sebanyak 106 kasus.
Bahkan, kasus terbaru tersebar dalam unggahan video di media sosial, perseteruan antar pelajar SMK di Bontang. Hal ini pun disoroti banyak pihak. Termasuk Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Saeful Rizal.
Kasus tersebut harus mendapatkan perhatian lebih untuk penanganannya. Pemerintah dan sekolah harus bekerja sama untuk menentukan kebijakan dan langkah-langkah yang diambil atas insiden tersebut.
Saeful Rizal menilai, kasus yang marak di kalangan remaja ini memerlukan pendekatan secara menyeluruh. Tidak bisa dengan cara kekerasan, karena itu hanya akan memancing perilku anak-anak semakin negatif.
“Harusnya setiap sekolah memiliki satgas anti bullying, ini sebagai upaya untuk mengurangi kasus tersebut yang masuk dalam kenakalan remaja saat ini,” ujarnya, Senin (21/10/2024).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu turut prihatin dan menyayangkan bahwa Kota Bontang berada di urutan kedua terkait kasus bullying.
Menurutnya semua pihak perlu turun tangan untuk menangani kasus bullying, karena menjadi tanggung jawab bersama.
“Pendidikan dimulai dari rumah juga berpengaruh, karena orangn tua menjadi guru awal yang akan menanamkan dan mencontohkan sifat-sifat baik kepada anak,” katanya.
Pembelajaran dari rumah akan sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak, sehingga dapat tumbuh lebih baik dan berdampak bagi pergaulan sang anak.
Ia berharap agar para remaja Bontang, bisa fokus memikirkan masa depan dengan menggunakan waktu untuk belajar, mengasah kemampuan, dan melihat potensi diri yang bisa dikembangkan. (Adv)