Kutai Kartanegara – Kebakaran terjadi di kawasan pabrik nikel yang dikelola PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (11/10).
Owner Representatives dari PT KFI Ardhi Soemargo membenarkan soal terjadinya peristiwa kebakaran pabrik di kecamatan yang berada di kawasan Delta Mahakam tersebut.
Dia mengaku belum dapat memberikan penjelasan lebih lanjut, karena laporan yang diterimanya belum komplet. Meskipun demikian, dia berharap tak ada korban dalam peristiwa kebakaran di pabrik yang berada di kelurahan Pendingin, Sanga-Sanga itu.
“Saya sedang menuju ke sana. Saya benar-benar berdoa jangan sampai ada (korban jiwa),” ujar Ardhi, Rabu malam.
Dia menjelaskan pabrik tersebut masih dalam tahap uji coba dan belum ada produksi. Untuk sementara terkait dugaan penyebab kebakaran adalah akibat kelalaian manusia.
“Posisi saat itu memang ada commissioning (uji coba) belum ada produksi. Kami menduga ada human error,” ujarnya singkat.
Lebih lanjut, dia menyatakan yang terbakar adalah bagian belakang untuk mixing batu bara, bukan pabrik smelternya.
Mengutip dari situs Pemprov Kaltim, pabrik nikel tersebut baru saja diresmikan Gubernur Kaltim Isran Noor pada 19 September dengan nilai investasi mencapai Rp30 triliun.
Smelter nikel KFI pertama di Kaltim ini diklaim mampu menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 1.700 pekerja.
(CNNIndonesia.com)