Kirim Foto Asusila, Siswa SMP di Balikpapan Berujung Dikeroyok Teman Sekelas
Balikpapan – Siswa SMP berinisial R di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), dikeroyok oleh lima teman kelasnya. Korban dikeroyok lantaran ketahuan mengirim foto asusila ke adik sepupu salah satu pelaku.
“Penyebab pemukulan sendiri karena salah satu pelaku itu memiliki adik sepupu. Adiknya ini (mengatakan) kalau R ada mengirim foto yang tidak pantas (foto asusila) maka dari itu menimbulkan kemarahan dari kakaknya yang merupakan satu dari 5 pelaku itu,” ujar Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Ricky Ricardo Sibarani, Senin (4/3/2024) dikutip dari detikcom.
Peristiwa pengeroyokan itu terjadi di ruang kelas SMP Negeri 13 Kecamatan Balikpapan Timur pada Selasa (27/2). Ricky mengatakan, korban dipukul ramai-ramai karena saat itu pelaku menanyakannya dengan suara lantang.
“Posisinya di dalam kelas dan pada saat pelaku menanyakan dengan suara lantang akhirnya teman-teman lain pada ikut-ikutan datang dan melakukan pemukulan,” terangnya.
Orang tua R kemudian melaporkan kasus pengeroyokan ini ke polisi. Belakangan orang tua R sepakat agar persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan.
“Sebelumnya itu memang ada permintaan dari pihak sekolah untuk menyelesaikan permasalah ini. Jadi pada saat itu sudah kita ketemuan semua, dari orang tua korban memang awalnya membuat LP tapi setelah itu orang tua bersedia mediasi secara kekeluargaan,” bebernya.
Ricky menuturkan proses mediasi antara keluarga korban dan pelaku berlangsung pada Sabtu (2/3). Proses mediasi tersebut juga melibatkan pihak sekolah.
“Kemarin hari Sabtu kami panggil semua dari orang tua, pelaku dan korban, pihak sekolah. Dari orang tua korban ini sudah memaafkan dari pelaku,” kata dia.
Dia menambahkan kondisi korban telah membaik setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan. Sedangkan untuk enam siswa yang terlibat diminta untuk wajib lapor ke PPA Polresta Balikpapan.
“Korban sudah dilakukan pengobatan di rumah sakit Pertamina. Lukanya tidak ada serius, cuman memar saja. Untuk ke enam anaknya ini kami wajibkan setiap hari wajib lapor ke kantor PPA sampai 3 bulan,” pungkasnya.