Kasus Covid-19 Varian Baru FliRT Melonjak di Amerika Serikat
Selisik.id – Kasus Covid-19 atau Virus Corona varian baru yang memiliki julukan ‘FliRT’ melonjak signifikan di Amerika Serikat.
Melansir CNNIndonesia.com, menurut para ilmuwan, varian baru tersebut memang unik tapi kemungkinan tidak terlalu menular seperti varian awal Covid-19.
Kepala ilmuan di Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan Utah Kelly Oakeson, menyebut bahwa virus varian baru itu masih dalam tahap peninjauan lebih lanjut.
Namun, beberapa kasus telah terjadi di Utah, AS. Beberapa dari korban pun masih melalui serangkaian penelitian.
“Apakah akan terjadi lonjakan? Kami belum mengetahuinya secara pasti. Ini hanya masalah waktu. Pada dasarnya kemampuan masuk ke dalam sel kita lebih rendah dibandingkan varian JN.1. Namun, dengan perubahan pada protein lonjakan, antibodi kita juga tidak dapat mendeteksinya, sehingga mereka masih dapat masuk ke dalam sel kita dan menginfeksi kita, namun ini semua masih berasal dari studi pracetak yang masih memerlukan tinjauan sejawat,” ungkap Oakeson seperti dikutip dari Standard Examiner.
Varian jenis baru itu masih segaris dengan jenis omicron dan turunan dari varian JN.1. Huruf dari FLiRT berasal dari jenis mutasi virusnya yakni F,L,R, dan T.
Warga AS sudah banyak yang melakukan vaksinasi Covid-19. Namun menurut sebuah penelitian Universitas Harvard, menyatakan booster terbaru kemungkinan tidak kebal terhadap varian terbaru.
“Seperti yang saya katakan, waktu akan memberi tahu apa yang akan terjadi, tetapi kami tahu bahwa varian tersebut masih akan membuat Anda sakit dan Anda akan tetap mengalami semua gejala yang kita semua kenal dan tidak sukai,” tambah Oakeson.
Menurut penelitian ID Society, vaksinasi yang sudah dilakukan oleh banyak orang pada beberapa lalu memang menghasilkan antibodi yang dapat mengenali jenis JN.1.
Tetapi belum cukup mampu untuk melawan varian baru yang memiliki julukan ‘FliRT’ tersebut.
Oakeson lantas menganjurkan jika merasa tidak enak badan harap tinggal di rumah dahulu agar tidak menularkan ke orang terdekat.
Hingga kini, varian COVID-19 jenis baru ini masih sedang diteliti dan dipantau oleh berbagai lembaga Kesehatan. Warga AS pun diimbau untuk berdiam di rumah jika mengalami sakit.