Kader Posyandu Dinilai Berperan Bantu Tangani Stunting, Heri Keswanto Minta Tambahan Anggaran Insentif
Bontang – Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Heri Keswanto menyayangkan naiknya angka prevalensi stunting. Setelah sebelumnya sempat turun pada Juli lalu.
Banyak faktor yang menyebabkan kenaikan itu terjadi. Ia menekan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk melakukan langkah-langkah penanganan secara masif.
Ia menyebutkan, salah satunya bisa di mulai dari pemberdayaan kader posyandu. Hal ini disebabkan karena kader merupakan perpanjang tangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang.
“Namun untuk memaksimalkan kinerja kader ini, harus diberikan memberikan honor yang layak,” ujarnya, Rabu (30/10/2024).
Heri menilai para kader perlu ditunjang melalui penambahan insentif. Pasalnya, Ia banyak menerima keluhan kader yang terlibat di lapangan, karena banyaknya tugas yang diterima, tapi tidak sesuai dengan honor yang diberikan.
Ia sebut, para kader bertugas melakukan pemeriksaan balita, pemberian makanan tambahan, pemberian telur hingga memastikan makanan sampai di mulut anak.
Tak hanya itu, persoalan jarak juga dipermasalahkan. Teurtama di daerah Bontang Lestari yang memiliki jarak rumah antar warga yang terbilang jauh satu sama lain.
“Tapi mereka hanya menerima honor sebesar Rp 300 ribu,” imbuhnya.
Politisi Gerindra itu menekankan agar pemkot menganggarkan kembali dengan tepat untuk pos-pos kesehatan. Stunting harus ditangani secara masif dan prioritas, agar angka stunting berada di angka stabil sesuai kebijakan presiden, yakni 14 persen. (Adv)