Berau Masuk Zona Merah DBD
Berau – Dinas Kesehatan Berau mencatat sebanyak 60 kasus DBD ditemukan di Kabupaten Berau hingga Januari 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Garna Sudarsono menejelaskan 60 kasus terbanyak berada di Puskesmas Tanjung Redeb, sebanyak 14 kasus.
Di Puskesmas Batu Putih ada 10 kasus, Puskesmas Tubaan ada 7 kasus, Teluk Bayur 5 kasus, Gunung Tabur ada juga 5 kasus DBD.
Kemudian Long Boy, Merapun, Segah, Long Laay hingga kini belum ditemukan satupun kasus DBD dari tracking Dinkes Berau.
“Data kasus DBD ini kami update setiap hari dan dilaporkan setiap minggu ke Dinkes,” tuturnya dikutip dari Tribunkaltim.co, Selasa (6/2/2024).
Garna mengungkapkan saat ini seluruh wilayah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur sedang berada pada zona merah.
“Zona merah DBD, kemudian angka bebas jentik ini tinggi hampir semua rumah terdapat jentik. Tapi, kami harap teman-teman Puskesmas lakukan survei jentik pada wilayah masing-masing,” imbuhnya.
Sebagai data perbandingan akhir tahun 2023 lalu DBD di Kabupaten Berau mencapai 331 kasus dengan dua kematian.
Kendati demikian, pada Februari ini Dinkes telah membuat surat edaran untuk semua Puskesmas agar meningkatkan layanan kewaspadaan pencegahan DBD.
Pihaknya optimis dengan kerja sama lintas sektor masalah DBD di Berau bisa tertekan. Utamanya, peran serta masyarakat yang diharapkan bisa mengontrol pengawasan masalah jentik nyamuk.
“Kita akui bersama lingkungan masyarakat kita memang masih kurang bersih dan perubahan iklim juga menjadi faktor utama penyebaran DBD,” bebernya.