Balita di Bekasi Alami Lambung Bocor Usai Konsumsi Ciki Ngebul

Selisik.id – Seorang balita berinisial A (4 tahun) di Kota Bekasi didiagnosis mengalami Peritonitis Umum Ec Perforasi Gaster atau lambung bocor usai mengonsumsi ciki ngebul pada 21 Desember 2022.

“Pada 27 Desember 2022, sudah tidak ada keluhan, pasien dipulangkan dengan diagnosis akhir Peritonitis Umum Ec Perforasi Gaster dengan tindakan laparatomi explorasi dan repair gaster,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jawa Barat Ryan Bayu Santika Ristandi melalui keterangan tertulis, Kamis (12/1), dikutip dari CNNIndonesia.com.

Ryan menuturkan pada 21 Desember A pergi ke pasar malam bersama orang tua, kakak dan dua orang temannya. Mereka kemudian membeli Ciki Ngebul satu porsi untuk A dan kakaknya yang berusia 6 tahun.

BACA JUGA:  Ketua MPR Desak Kemenkes Rilis Aturan Larang Jajanan Ciki Ngebul

Dua temannya yang berusia 6 dan 10 tahun juga membeli Ciki Ngebul. Mereka memakan jajanan tersebut di rumah.

“Setelah habis makanan Ciki Ngebul miliknya, si A ini juga menghabiskan Ciki Ngebul punya temannya yang tinggal sedikit lagi,” kata dia.

Sekitar 15 menit usai memakan Ciki Ngebul tersebut, A menjerit kesakitan dan tersungkur memegang perutnya. Keluarga menjadi panik dan segera membawa A ke rumah sakit (RS) terdekat yakni RS Karunia Kasih, namun pihak RS merujuk pasien ke RS Haji lantaran mereka tidak memiliki dokter bedah.

BACA JUGA:  Kesal Tak Diberi Uang, Pria di Luwu Racuni Istri dan Keluarganya

Masih di hari yang sama, sambung dia, keluarga merujuk A ke IGD RS Haji Jakarta dengan keluhan perut nyeri dan bertambah besar sejak sejam sebelum masuk RS. Balita tersebut juga menangis, rewel, serta makan dan minum berkurang.

“Dilakukan pemasangan NGT, IV Line, pemeriksaan laboratorium, pemasangan NGT dengan tujuan dekompresi saluran cerna keluar cerna kurang lebih 50-70cc berwarna kecoklatan,” lanjut Ryan.

Balita tersebut selanjutnya disuntik obat ranitidine 25 mg. Kemudian dilakukan pemeriksaan foto abdomen pada tiga posisi, hasilnya diagnosis awal adalah Pneumoperitoneum atau salah satu tanda kebocoran saluran cerna. Selanjutnya pada 22 Desember, dokter memutuskan untuk mengoperasi balita tersebut.

BACA JUGA:  Jumlah Petugas KPPS Samarinda Keracunan Nasi Kotak Capai 70 Orang

Selain A, Dinkes Jabar juga mencatat total kasus keracunan makanan di wilayah mereka berjumlah 29 orang. Rinciannya, seorang di Kota Bekasi, 24 orang di Kabupaten Tasikmalaya (7 orang bergejala, 16 tanpa gejala, dan seorang pasien dibawa ke RS), serta empat kasus di Kota Tasikmalaya.


Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home2/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5427

Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home2/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5427