Semarakkan Peringatan HAN, KUTKACS dan TP PKK Kutim Gelar Seminar Tumbuh Kembang Anak di Masa Internet
KUTIM – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2023 Klinik Utama Tumbuh Kembang Anak Cahaya Sangatta (KUTKACS) dan TP PKK Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Seminar dan workshop. Kegiatan diselenggarakan di Rung Akasia Gedung Seba Guna Bukit Pelangi pada Sabtu (15/7/2023).
Kegiatan dengan tema “Autism Spestrum Disorder Dimasa Internet dan Workshop Metode Pengelolaan Perilaku Guna Optimalisasi Proses Belajar Anak” ini, dihadiri Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, dan Ketua TP PKK Kutai Timur, Siti Robiah.
Pembicara yang dihadirkan oleh panitia adalah Prof Dr Hardiano D Pusponegoro, seorang Dokter Spesialis Anak Konsultan Neorologi, Anita Candra, seorang Psikolog, Felecia Soemarjono, seorang Pendidik Praktisi ABA, dan dr. Meitha PE Togas, seorang Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak yang bertindak sebagai moderator.
Dalam sambutannya, Siti Robiah Ardiansyah, Ketua TP PKK Kutim, mengungkapkan harapannya agar generasi penerus bangsa dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan unggul.
“TP PKK sudah mengadakan kegiatan selama 3 kali. Yang pertama pada saat pandemi Covid-19 melakukan seminar dengan peserta sebanyak 700 orang kemudian tahun berikutnya 600 orang dan tahun ini agak menurun,” urainya.
Selanjutnya, di lingkup RT, Siti Robiah Ardiansyah menambahkan ada Bina Keluarga Balita yaitu Posyandu yang sasarannya adalah orang tua.
“Di sana dilihat perkembangannya. Anak-anak 3 bulan sudah bisa apa. Di sana diberikan penjelasan. Kalau kita tahu anak-anak tidak sesuai dengan perkembangan, mungkin kita dapat menanggulanginya lebih awal agar pertumbuhannya bisa optimal. Mudah-mudahan autisme bisa kita tekan dan dapat kita intervensi dampak buruknya,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan kepada bapak ibu yang hadir dapat manfaatkan seminar dan workshop ini dengan baik.
“Mudah-mudahan dapat yang terbaik dari seminar dan workshop ini. Jangan sampai harapan kita putus karena ilmu terus berkembang,” urainya.
Selanjutnya, mungkin ada beberapa hal yang dalam mendidik bahkan perlu menyiapkan kondisi yang diperlukan.
“Bapak ibu sekalian saling berinteraksi dengan pembicaraan agar pemateri bisa menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi dengan bapak ibu sekalian” singkatnya.