Kondisi Ekonomi Kutim Dinilai Baik, Dewan Ragukan Kemiskinan Ekstrem
Kutim – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Alfian Aswad menilai kondisi perekonomian di wilayah Kutim berada pada level baik. Hal ini dibuktikan dengan rutinnya Pemkab Kutim menggelar event dengan perputaran uang yang mampu mencapai angka ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Terlebih, setiap event yang dilaksanakan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kutim selalu melibatkan UMKM. Pasalnya, selain untuk kemeriahan kegiatan dan membantu promosi produk, keterlibatan UMKM pada setiap gelaran juga untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan.
“ Dengan banyak kegiatan yang melibatkan UMKM, menandakan perekonomian masyarakat tumbuh,” kata Alfian Aswad.
Untuk itu, Anggota DPRD Kutim dari Fraksi Demokrat ini mengaku heran dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan jika angka kemiskinan di Kutim cukup tinggi. Sebab menurutnya, kemiskinan di Kutim bisa dikatakan tidak ada.
“Mereka menilainya dari mana. Bahkan menurut saya, orang miskin di Kutim hampir tidak ada,” ujarnya.
“Kami juga tidak tahu pemikiran mereka bagaimana, padahal di Kutim, tidak ada orang yang tidur di jalan,” sambungnya.
Tak hanya itu, hal yang paling mengherankan baginya adalah adanya data BPS yang menyebutkan kemiskinan ekstrem di Kutim.
Alfian menegaskan, masyarakat Kutim tak ada yang masuk kategori kemiskinan ekstrem. Sebab menurutnya, hampir semua masyarakat Kutim mampu memenuhi kebutuhan mereka.
“Yang namanya miskin ekstrim itu tidak punya sandang, pangan, dan papan. Itu baru kategori miskin. Makanya, BPS menilainya dari mana. Yang menilai ini yang salah menurut saya,” tegasnya.
Diketahui, menurut BPS, angka kemiskinan di Kutim pada 2023 mencapai 37,04 persen. Angka itu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya 36,84 persen. (Adv)