DPRD Kutim Ingatkan Bahaya Pernikahan Dini
Kutim – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Arfan mengajak masyarakat untuk menikah atau menikahkan anak-anak mereka di usia yang tepat. Hal ini mengingat pernikahan usia terlalu muda mempunyai risiko cukup besar. Karena menikah muda dianggap belum cukupnya kesiapan dari aspek kesehatan, mental emosional, pendidikan, sosial ekonomi, dan reproduksi.
“Persalinan pada ibu di bawah usia 20 tahun memiliki kontribusi dalam tingginya angka kematian neonatal, bayi, dan balita,” ujar Arfan belum lama ini.
Arfan menyampaikan data dari Komisi Perempuan Indonesia (KPI) menyebutkan sebanyak 30 ribu pengajuan dispensasi menikah dengan usia di bawah 16 tahun, hanya 2 ribu dispensasi yang disetujui. Namun sebanyak 28 ribu anak yang dispensasinya tidak disetujui dimungkinkan tetap menikah dengan cara menikah siri atau menaikkan usianya.
“Pernikahan sebaiknya dilakukan pada usia ideal. Menurut BKKBN, untuk perempuan idealnya menikah di usia 20-35 tahun. Sedangkan untuk laki-laki beda 5 tahun, yakni 25-40 tahun,” imbuh Arfan.
Politikus Partai Nasdem ini menyarankan agar pemerintah terus mensosialisasikan bahaya menikah dini dan memberikan pengertian manfaat menikah di usia yang tepat. Ia juga mengimbau orang tua untuk tidak menikahkan anak di usia remaja dengan mengutamakan pendidikan dan menjauhkan anak dari pergaulan bebas yang dapat menyebabkan pernikahan dini.
“Saya berpesan agar menjadi kesadaran orang tua untuk mengutamakan pendidikan daripada menikah pada usia remaja. Mengingat pendidikan adalah dasar dalam meningkatkan kapasitas ekonomi yang menentukan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” tegas Arfan.
Arfan mengingatkan bahwa rendahnya pendidikan menjadi faktor kemiskinan, dan pernikahan dini mengakibatkan berpendidikan rendah yang berujung pada kemiskinan. Diharapkannya masyarakat Kutai Timur dapat lebih memahami bahaya pernikahan dini dan menunda pernikahan hingga usia yang ideal, sehingga dapat mencegah dampak buruk baik dari sisi kesehatan, ekonomi, maupun sosial bagi keluarga. (Adv)