Waspada, Ini 8 Dampak Negatif Puasa Tanpa Sahur bagi Kesehatan
Selisik.id – Sahur merupakan salah satu ibadah sunnah yang bisa kamu kerjakan ketika puasa. Ketika sahur kita bisa makan dan minum sekaligus membaca niat puasa. Sehingga kita bisa lebih siap ketika menjalani puasa seharian penuh.
Hanya saja masih banyak yang memilih untuk menjalani puasa tanpa sahur dengan berbagai alasan. Padahal, ada beberapa bahaya kesehatan yang mengintai jika tetap memilih menjalani puasa tanpa sahur.
Berikut beberapa bahaya puasa tanpa sahur yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Meningkatkan risiko dehidrasi
Bahaya sahur tanpa puasa bagi kesehatan yang pertama adalah dapat meningkatkan risiko dehidrasi selama berpuasa. Dehidrasi merupakan suatu kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup. Dehidrasi dapat mengakibatkan tubuh terasa lemas, kurang fokus, serta penurunan tekanan darah.
Sebagai upaya mencegah hal tersebut, Anda dianjurkan untuk minum air putih minimal 2 gelas saat sahur dan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti sup ayam, sayur, dan buah segar.
2. Meningkatkan risiko asam lambung naik
Bahaya tidak sahur saat puasa yang perlu diwaspadai berikutnya adalah dapat memicu asam lambung naik. Pasalnya, mengonsumsi makanan sehat saat sahur turut memperlambat proses pengosongan lambung yang menurunkan risiko asam lambung naik selama berpuasa. Anda juga dianjurkan untuk mengunyah makanan dengan perlahan serta menghindari tidur setelah makan sebagai upaya mencegah asam lambung naik saat puasa.
3. Memicu turunnya berat badan secara drastis
Bahaya puasa tanpa sahur bagi kesehatan berikutnya adalah dapat memicu penurunan berat badan secara drastis. Ketika tidak mendapatkan asupan kalori yang cukup selama puasa, tubuh akan memecah lemak dan protein untuk dijadikan sebagai sumber energi. Jika terjadi secara terus-menerus, kondisi ini berisiko menyebabkan berat badan turun drastis yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.
4. Daya tahan tubuh menurun
Bahaya puasa tanpa sahur bagi kesehatan yang perlu diwaspadai selanjutnya adalah penurunan sistem imun karena tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi tubuh. Akibatnya, Anda lebih berisiko mengalami berbagai macam penyakit saat puasa, seperti nyeri tenggorokan, diare, flu, dan sembelit.
Di samping itu, manfaat sahur saat puasa juga mampu mencegah terjadinya sindrom metabolik atau kondisi medis yang berkaitan dengan gangguan gula darah, obesitas, tekanan darah, dan kolesterol.
Oleh karenanya, penting untuk mengonsumsi menu sahur sehat yang mengandung gizi seimbang, di antaranya karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
5. Menurunkan massa otot
Salah satu nutrisi yang penting untuk disediakan dalam menu sahur adalah protein. Protein dapat memberikan energi yang cukup serta membuat tubuh merasa kenyang lebih lama saat berpuasa. Tidak hanya itu, protein juga dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pembentukan dan perbaikan jaringan otot sehingga turut mencegah terjadinya penurunan massa otot yang signifikan.
6. Kebutuhan energi tubuh tidak tercukupi
Selama berpuasa, Anda perlu menahan diri untuk tidak mengonsumsi makanan maupun minuman selama beberapa jam. Karena itulah, jika tidak mengonsumsi makanan saat sahur, tubuh akan kekurangan energi yang menyebabkan mudah lemas dan lelah.
Untuk mengoptimalkan kebutuhan energi tubuh selama berpuasa, Anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks saat sahur, di antaranya kentang, nasi merah, oatmeal, dan ubi jalar. Mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah dan sayur, juga dianjurkan karena makanan tersebut cenderung dicerna secara perlahan sehingga tubuh akan merasa kenyang lebih lama saat menjalani puasa.
7. Terganggunya keseimbangan tubuh
Gangguan keseimbangan tubuh merupakan dampak dari puasa tanpa sahur bagi kesehatan yang perlu diwaspadai. Hal ini dikarenakan kebutuhan energi yang tidak tercukupi selama berpuasa menyebabkan tubuh mudah goyah dan lemas. Bila dibiarkan, kondisi ini dapat memicu pusing hingga vertigo.
8. Memicu hipoglikemia
Salah satu akibat tidak sahur saat puasa yang berbahaya adalah dapat menurunkan kadar gula darah secara drastis. Apabila dibiarkan berlarut-larut, hal tersebut berisiko menyebabkan hipoglikemia, yaitu kondisi medis ketika kadar gula darah berada di bawah batas normal. Kondisi ini tentu berbahaya bagi kesehatan tubuh karena dapat menimbulkan gejala berupa pusing, lemas, tubuh gemetar, keringat dingin, kejang, hingga penurunan kesadaran.