Masuk Daerah Penyangga IKN, Kutim Mulai Kembangkan Bawang Merah
KUTIM – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menolak untuk sekadar menjadi penonton di tengah geliatnya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sebagai daerah penyangga, Kutim terus mengembangkan berbagai komoditas, salah satunya adalah tanaman bawang hingga cabai.
Dinas Tamanan Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) memanfaatkan hal tersebut untuk menjadi penyedia komoditas pertanian hortikultura. Komiditas ini diyakini mampu meningkatkan perekonomian daerah.
Salah satunya yang sedang digencarkan DTPHP Kutai Timur dalam pengembangan tanaman hortikultura seperti semangka, pepaya dan lainnya.
“Jadi Kutai Timur banyak berharap pada tanaman hortikultura sebagai kawasan penyangga IKN Nusantara nantinya, seperti pepaya, semangka. Saya berharap kita dpaat menjadi daerah penghasil semangka untuk pemasok IKN nantinya,” ungkap Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum, Selasa (13/6/2023).
Saat ini, tanaman semangka telah ditanam di beberapa kecamatan diantaranya di Kecamatan Sangatta Utara, Kecamatan Rantau Pulung, Kecamatan Kaliorang, Kecamatan Bengalon, dan Kecamatan Teluk Pandan.
Selain pepaya dan semangka, pihaknya juga melakukan pengembangan bawang merah dan cabai.
Untuk komoditas bawang merah telah ditanam di Kecamata Kaliorang ssbanyak 5 hektare, Kecamatan Sangatta Selatan total sebanyak 5 hektare dan di Simono, Kecamatan Sangatta Utara sebanyak 10 hektare.
“Selain itu kami juga mengembangkan cabai, suda banyak tapi spot-spot, ada di Kaliorang sebanyak 5 hektare, Simono ada pengembangan cabai dalam 1 hamparan 5 hektare lainnya juga 5 hektare, kemudian di Batota ada 10 hektare,” terangnya.
Kesemuanya itu diupayakan untuk mempersiapkan daerah sebagai penyangga IKN, di mana akan masuk ratusan hingga jutaan jiwa ke wilayah IKN Nusantara.
Sehingga, pihaknya akan menggenjot dan bekerja keras untuk mempersiapkan diri di bidang tanaman hortikultira tersebut.
Selain itu, kata Dyah, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman juga dikabarkan mendapat penghargaan dari Menteri Pertanian atas konsentrasinya terhadap tanaman hortikuktura.
“Beliau itu mendapat penghargaan atas pencapaian ekspor pisang kepok dari kelompok tani kita ke negara Singapura dimana setiap 2 minggu sekali minta 3 ribu sisir dengan total nilai kontraknya selama 2 tahun sebanyak Rp 37,5 miliar,”pungkasnya.