Dikepung Tambang Ilegal, 11 Orang Utan di Berau Terancam
Berau – Sekolah hutan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), dikepung tambang batu bara ilegal. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim kini fokus mengamankan kawasan tersebut untuk keselamatan 11 orang utan.
“(Dikepung tambang ilegal) iya, kami lakukan beberapa upaya, kami prioritaskan untuk mengamankan kawasan tersebut. Di sana populasinya sekarang ada 11 individu (orang utan),” ujar Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto kepada detikcom, Jumat (19/7/2024).
Sekolah hutan tersebut masuk dalam Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Labanan, Berau dengan luas 5 hektar. Ari mengungkapkan posisi tambang ilegal di lokasi tersebut kini berjarak 1 kilometer dari sekolah hutan.
“(Jaraknya) kurang lebih 1 kilometer. Tapi yang jelas sekolah hutan itu masih terjaga dan masih kami amati,” terangnya.
Ari mengatakan dengan adanya tambang ilegal di sekitar sekolah hutan dapat mengganggu aktivitas satwa dilindungi tersebut. Sebab, proses tambang menimbulkan kebisingan.
“Kita juga melihat sisi kesejahteraan satwa yang ada di sekolah hutan itu. Harus tetap memperhatikan. Karena sudah mendekati sekolah hutan maka proses sekolah hutan akan terganggu. Apakah itu dari sisi kebisingan dan lain-lain,” terangnya.
Sebagai langkah antisipasi, Ari mengatakan pihaknya tengah menyusun rencana untuk memindahkan individu orang utan ke sekolah hutan lainnya. Sebagai langkah awal, 5 orang utan di sekolah tersebut akan dipindahkan.
“Antisipasi saja jika sekolah hutan itu terganggu dengan aktivitas dan lain-lain, maka harus dikurangi populasi di sana, kita upayakan 5 individu untuk segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Jadi ada sekolah hutan lainnya yang bisa menerima orang utan yang ada di Labanan tersebut,” kata dia.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga tengah menyiapkan sekolah hutan baru untuk memindahkan semua orang utan. Difokuskan di area Perbatasan Berau-Kutai Timur (Kutim).
“Di sisi lain kita pun mencari sekolah hutan lainnya yang menurut kami bisa dijadikan lokasi untuk sekolah hutan di sekitar perbatasan Berau-Kutim juga. Kita sudah ada lokasinya,” pungkasnya.
(detikSulsel)