Terkendala Material, DPRD Wanti-wanti Kontraktor Pembangunan Jembatan Pontianak

Bontang- Proyek pembangunan jembatan di Jalan Pontianak, Kelurahan Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat terkendala material.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang Abdul Malik mengungkapkan agar pengawasan proyek tersebut dilaksanakan maksimal. Pasalnya sejak jembatan Pontianak ini diperbaiki, aktivitas masyarakat sedikit terganggu.

“Ini yang saya wanti-wanti. Jembatan ini bukan jalur alternatif. Masyarakat pasti terganggu kalau targetnya molor,” bebernya saat meninjau ke lokasi proyek bersama rombongan Komisi III, Selasa (7/11/2023).

Abdul Malik mengatakan, progres pengerjaan sudah mencapai 71 persen. 18 persennya untuk pengaspalan sehingga bulan ini ditargetkan rampung.

“Kami ingin pengerjaannya rampung sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, lebih bagus lagi kalau selesai sebelum waktu yang ditentukan, sebab jembatan ini merupakan akses utama warga, baik yang berangkat kekantor, sekolah ataupun rumah ibadah,” Ungkapnya.

BACA JUGA:  Jelang Nataru, Pemkot Bontang Diminta Gelar Operasi Pasar Murah

Ustad Malik sapaannya menyebut, pihak kontraktor lebih memperhatikan safety jembatan alternatif yang dibuat untuk para pejalan kaki. Walaupun hanya terbuat dari kayu tetapi safety juga perlu diperhatikan demi keselamatan pejalan kaki.

“Untuk sementara bisa digunakan bagi para pejalan kaki, hanya untuk sekedar menyebrang atau semacamnya, akan tetapi saya harap agar tetap safety”, tutupnya.

Di sisi lain pemerintah tetap optimis jembatan tersebut bisa kembali berfungsi pada Desember mendatang. Hal itu diungkapkan, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota, Anwar Nurdin saat mendampingi rombongan Komisi III DPRD Bontang, meninjau proyek tersebut.

BACA JUGA:  Peringatan Hari HIV/Aids, Adrofdita Ajak Masyarakat jadikan Agama Sebagai Benteng

Anwar mengatakan pengerjaan jembatan ini masih sesuai target. Saat ini progressnya sudah mencapai 71,8 persen. Meski pun kontraktor proyek itu sekarang kesulitan mencari material untuk merampungan pembangunan jembatan yang memiliki panjang, sekitar 16-18 meter dengan lebar 5 meter.

Lantaran spesifikasi didesain menggunakan gelagar baja, nantinya jembatan tersebut dapat menopang beban di atas 10 ton. Sementara pondasi jembatan menggunakan tiang pancang berdiameter 300 milimeter dan tebal 12 milimeter. Jumlah titik 28 tiang pancang dengan kedalaman 42 meter.

BACA JUGA:  Ketua DPRD Minta Kutim Jalankan Kesepakatan Soal Sidrap

“Contohnya gilder (balok dari beton atau baja) sudah dipesan dari 2 bulan lalu sampai sekarang belum ada. Jadi terpaksa pengerjaannya dialihkan ke komponen lainnya,” kata Anwar.
Menurutnya setelah pemasangan gilder tahap selanjutnya, mencakup bagian deck jembatan, handling, trotoar, dan pengecoran oprit jembatan.

Ia menuturkan, pihaknya telah menyampaikan agar bagian oprit dapat selesai di akhir November. Artinya tersisa pengerjaan aspal yang mampu mendongkrak progres sebesar 18 persen, sebab pengerjaannya sebentar.

“Terakhir tinggal pengaspalan. Masuk Desember tidak apa-apa, yang penting semuanya sudah klir,” bebernya. (adv)


Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5427

Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5427