Penemuan Mayat Wanita di Gudang Apotek Samarinda Bikin Geger, Polisi Usut
Samarinda – Wanita berinisial BT (56) ditemukan tewas membusuk di gudang sebuah apotek di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Polisi tengah mengusut misteri kematian korban.
“Kita sudah melakukan penyelidikan dari awal adanya penemuan mayat. Langkah-langkah kita untuk pengungkapan secara saintifik investigasi ini sedang kita lakukan,” jelas Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli dikutip dari detikcom, Selasa (19/3/2024).
BT ditemukan tewas di gudang apotek di Jalan P Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda pada Minggu (18/2/2024). Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa CCTV apotek.
“Kemarin juga sudah pemeriksaan CCTV yang kita dapat pada 19 Febuari, sehari setelah penemuan korban,” ungkapnya.
Mengenai CCTV, Ary menyebut pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan yang lakukan Labfor Surabaya guna membongkar misteri kematian korban. Apotek tersebut juga didemo keluarga yang menilai kejanggalan di barang bukti CCTV.
“Makanya kita mau memastikan apakah memang sesuai dengan keterangan pihak IT mereka itu atau tidak. Kita akan cek secara forensik. Kalau memang benar tidak ada (kejanggalan) ya kita akan sampaikan,” kata Ary.
Ary menambahkan dari hasil Labfor nantinya kepolisian dapat memastikan kebenaran CCTV yang dicurigai dihapus oleh pihak Apotek.
“Apakah ada upaya-upaya menghilangkan atau tidak. Kalau memang tidak ya pasti ahli yang tahu kalau ada penghapusan atau tidak,” ungkap Ary.
Sementara itu terkait hasil visum, Ary menerangkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan tidak ditemukan barang berharga milik korban raib.
“Ya untuk sementara kalau kita lihat secara fisik dari luar secara visum maupun hasil autopsi kan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kemudian kalau dugaan apa ya semua barang-barang berharga milik korban masih lengkap,” bebernya.
Saat ini polisi juga telah memeriksa 8 saksi guna melengkapi proses penyelidikan. Sekaligus mengumpulkan keterangan-keterangan termasuk bukti dan petunjuk.
“6 orang dari Kimia Farma, 2 orang lagi dari keluarga. Kita akan gelarkan untuk segera memberikan kepastian hukum,” pungkasnya.