Pemotor di Balikpapan Tewas Ditabrak Truk Tronton
Balikpapan – Pemotor pria berinisial NR (29) di Balikpapan tewas usai ditabrak truk tronton. Korban ditabrak hingga terseret masuk ke kolong truk dan meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).
Melansir detikcom, Sabtu (30/3/2024) peristiwa itu terjadi di tanjakan Mazda Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara pada Rabu (27/3) sekira pukul 06.30 Wita. Saat itu truk tronton yang dikendarai Andi Suryanto (39) melintar dari arah Simpang Batu Ampar menuju Simpang Pattimura.
“Dia ancang-ancang ngegas (di tanjakan) tiba-tiba dalam keadaan dia ngegas itu ada kendaraan roda 4 muncul dari sisi sebelah kiri, sehingga dia menghindar,” kata Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol Ropiyani kepada detikcom, Rabu (27/3/2024).
Ropiyan menuturkan Andi Suryanto membanting setir ke kanan hingga menabrak pembatas jalan. Saat itu, truk tidak berhenti dan terus melaju di jalur berlawanan hingga menabrak korban.
“Motor ini hendak pergi ke arah Batu Ampar, akhirnya terjadilah benturan dan mengeluarkan api, sehingga kendaraan roda dua tadi itu terbakar,” jelasnya.
Truk tersebut baru berhenti setelah menabrak pagar ruko warga. Korban pun terseret di bawah kolong truk.
“Untuk kendaraan roda dua berhenti di tiang listrik, sedangkan korban (terseret) masuk kolong truk,” kata dia.
Kepada polisi, Andi Suryanto mengaku dalam kondisi tak sadar karena kaget atas kejadian yang dialaminya. Apalagi, Suryanto sempat tersangkut di setir mobil.
“Melihat itu dia kaget jadi (katanya) setengah sadar, tapi masih bisa lihat percikan itu. Kaki kirinya sempat tersangkut persneling dan setir,” ungkapnya.
Atas kejadian itu motor korban hangus terbakar dan hanya tersisa kerangka. Sedangkan truk mengalami penyok di bagian depan.
“Sopir juga ada luka di bagian tangan kanannya, (truk) penyok setelah menabrak pagar,” ucap Ropiyani.
Suryanto kini telah diamankan polisi. Dari hasil pemeriksaan diketahui sopir truk ini merupakan warga Solo yang baru bekerja di Balikpapan selama 3 bulan.
“Dia dari Solo, pengakuannya baru 3 bulan bekerja di sini. Dia bawa keramik rencananya mau dibawa ke Mitra 10,” tutur dia.
“(Soal aturan jam operasional) sudah ditanyakan dia tahu apa tidak bahwa jam operasional (roda 10) sampai jam 5, tetapi dia diam saja. Kami nilai dia mengetahui itu. Tapi sementara masih diselidiki, (kelalaian) iya betul sekali dianggap kelalaian,” tambahnya.