Basri Setuju Buaya Riska Kembali ke Alam Liar Asal Bukan di Bontang
Bontang – Pengembalian buaya Riska ke alam liar khususnya Guntung terus menjadi pro kontra. Hingga menyedot perhatian dari istri Kemendagri Tito Karnavian.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan sejatinya habitat buaya adalah di alam liar. Berbeda hal jika hewan buas itu harus ditempatkan di penangkaran.
Olehnya, dirinya setuju jika buaya Riska dikembalikan ke alam sesuai dengan habitatnya sebagai predator air. Namun, pengembalian buaya Riska tidak harus dilakukan di Bontang, khususnya Guntung.
“Buaya kan dasarnya hewan buas. Habitatnya kan di alam, baik di air, lumpur sama mangrove. Tapi kan tidak harus di Bontang. Mengembalikannya ke habitat ya tempat yang sudah disiapkan pemerintah,” terang Basri Rase, Sabtu (28/10/2023).
Basri mengatakan, jika buaya Riska dikembalikan ke Sungai Guntung, siapa yang berani bertanggung jawab jika ke depan kembali terjadi peristiwa terkaman buaya terhadap masyarakat di Kelurahan Guntung.
“Yang jelas saya tidak mau berandai-andai. Keselamatan warga saya yang paling utama, ” tegas Basri Rase.
Sementara itu Lurah Guntung, Deny menjelaskan lokasi buaya Riska di penangkaran sebenarnya adalah tempat karantina. Sebelum buaya itu di lepas liarkan ke alam milik balai konservasi.
Balai konservasi milik pemerintah itu sudah disesuaikan dengan alam liar sesuai habitat buaya sebagaimana mestinya.
“Beda hal kalau misalkan di tempatkan di kebun binatang atau lainnya, itu baru bukan habitatnya,” bebernya.
Disinggung soal pro kontra pengembalian buaya Riska ke Guntung, Deni mengaku sudah melakukan rembuk bersama warga. Hasil rapat sudah disepakati, yakni keselamatan warga jadi yang utama.
“Saya tegaskan kembali tidak ada tebang pilih. Buaya yang dievakuasi adalah buaya yang berpotensi masuk ke pemukiman dan membahayakan warga,” pungkasnya. (Adv)