75 Guru SMP Sederajat Ikuti Pelatihan Penguatan Pendidikan Inklusi

Bontang, – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memberi Pelatihan Penguatan Inklusi kepada 75 guru SMP/MTS se-Kota Bontang, pada 12-13 November 2024, di Kantor Disdikbud, Kompleks Perkantoran Pemerintah Kota Bontang.

Kepala Disdikbud Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono menjelaskan, pelatihan ini dirancang untuk mengisi celah dalam pemahaman guru yang sebelumnya tidak memiliki latar belakang pendidikan inklusi.

Menurutnya, upaya ini penting untuk membantu tenaga pengajar agar lebih siap mendampingi siswa dalam proses belajar mengajar di lingkungan yang inklusif. Pelatihan ini tidak hanya menitikberatkan pada teori, tetapi juga praktik langsung dalam menghadapi kebutuhan siswa berkebutuhan khusus (ABK).

BACA JUGA:  Kerja Sama UGM, 65 Guru Dibekali Pelatihan Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus

“Pelatihan ini fokus pada pembekalan tenaga pengajar agar mampu mengelola dan merespons perilaku siswa, terutama yang berada di sekolah inklusi,” ungkapnya, Selasa (12/11/2024).

Pendidikan inklusi, kata dia, tidak bisa diabaikan. Guru dituntut untuk memahami beragam kebutuhan anak didik, termasuk memberikan layanan optimal bagi siswa penyandang disabilitas.

“Tidak boleh ada diskriminasi. Semua siswa, baik yang berkebutuhan khusus maupun yang tidak, harus mendapatkan pelayanan yang sama,” tegasnya.

Ia juga menegaskan, pihaknya berkomitmen penuh untuk memperkuat penerapan pendidikan inklusi. Menurutnya, sinergi dan kesepahaman antar semua pihak terkait sangat penting. “Kita ingin seluruh satuan pendidikan tingkat SMP dan MTs di Bontang memiliki pemahaman yang sama terkait pendidikan inklusi,” jelas Bambang.

BACA JUGA:  Pembangunan Gedung Sekolah Jadi Kewenangan Disdikbud Bontang

Ia menekankan, pendidikan yang setara dan merata adalah hak semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Oleh karena itu, Disdikbud terus mendorong kesetaraan akses pendidikan bagi seluruh siswa, tanpa memandang latar belakang atau keterbatasan mereka.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dalam lingkungan yang mendukung,” tambah Bambang. Pelatihan ini, menurutnya, adalah salah satu langkah awal untuk menciptakan suasana belajar yang inklusif dan suportif di Kota Bontang.

Meski upaya ini diapresiasi oleh banyak pihak, masih ada tantangan besar di depan. Misalnya, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk siswa ABK, serta kebutuhan akan pendampingan lebih lanjut bagi guru. Namun, dengan pelatihan ini, harapan besar muncul bahwa guru-guru di Bontang dapat menjadi lebih kompeten dan siap dalam menghadapi dinamika pendidikan inklusi.

BACA JUGA:  Disdikbud Bontang Kembangkan Potensi Guru PJOK Membuat Media Pembelajaran Interaktif

Dengan pelatihan ini, Disdikbud Bontang tidak hanya membekali para guru dengan ilmu baru, tetapi juga menginspirasi semangat inklusi di seluruh lini pendidikan. Bontang, ke depan, diharapkan dapat menjadi kota yang benar-benar ramah dan inklusif bagi semua siswa. (adv/red)


Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home2/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5427

Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (1) in /home2/selisikks/public_html/wp-includes/functions.php on line 5427