Ingin Sampaikan Aspirasi Masyarakat, Komisi III Kunker ke PT Pupuk Kaltim

Rombongan Komisi III DPRD Bontang mengabadikan momen bersama manajemen Pupuk Kaltim usai kunker.

SELISIK.ID, Bontang – Komisi III DPRD Bontang menggelar kunjungan kerja (Kunker) ke PT Pupuk Kalimantan Timur, Selasa (5/11/2019).

Selain silaturahmi, kegiatan tersebut sebagai bentuk implementasi DPRD Bontang menyampaikan beberapa aspirasi masyarakat.

Rombongan dipimpin Ketua Komisi III Amir Tosina bersama Wakil Ketua Abdul Malik, Sekretaris Abdul Samad serta anggota lain yaitu Agus Suhadi, Yassier Arafat dan Astuti.

Mereka disambut oleh Direktur Produksi Pupuk Kaltim Bagya Sugihartana bersama jajaran manajemen di antaranya Manajer Humas Wahyudi serta Manajer Kamtib, Sunardi dan Manajer Departemen K3 Wisnu Wibowo bersama jajaran lain.

Kedatangan Komisi III DPRD Bontang ke Pupuk Kaltim untuk menyampaikan isu yang berkembang di masyarakat terkait penanganan pengolahan limbah produksi yang ditengarai berakibat pencemaran udara.

Di samping itu, kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat lewat program bedah rumah, perbaikan jalan, serta perihal program kesehatan khususnya bagi warga di sekitar perusahaan.

“Komisi 3 ini kebetulan manangani masalah lingkungan. Kami siap membantu dan bersinergi dengan Pupuk Kaltim untuk menanganinya,” ajak Ketua Komisi III, Amir Tosina.

Sementara Bagya Sugihartana dalam sambutannya menanggapi jika Pupuk Kaltim selalu melakukan monitoring terhadap kondisi udara di sekitar pabrik. Misalnya dengan penggunaan alat pemantau kualitas udara.

“Terkait bau ammonia, kami secara terus menerus sudah melakukan cek dan pengukuran sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Kita selalu di bawah ambang batas,” tanggapnya.

Sebab, baku mutu kualitas udara menjadi salah satu syarat meraih Proper Emas yang telah berhasil dicapai Pupuk Kaltim dua kali berturut.

Didalamnya terdapat berbagai standar penilaian terkait polutan-polutan yang sudah tertangani dengan baik dari riset Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sedangkan untuk program bedah rumah, dikatakan Bagya telah sudah pernah berjalan di beberapa daerah karena sejalan dengan program BUMN Hadir untuk Negeri. Sementara pembangunan jalan khususnya di area Pos 7 sebagai akses Loktuan menuju Guntung, perbaikan jalan pun pernah dilakukan.

Namun, jika keberadaan Pupuk Kaltim masih kurang dirasakan masyarakat dan berbagai hal yang telah dilakukan masih dianggap belum optimal, pihaknya bakal membahasnya lebih lanjut dengan internal perusahaan.

Menyambungkannya dengan beberapa program yang sudah berjalan.
Lebih lanjut dijelaskan, Syamsul, karyawan Departemen Lingkungan Hidup Pupuk Kaltim jika alat pemantau kualitas udara telah terpasang sejak awal tahun 2019. Alat tersebut dilengkapi sensor yang akan menentukan kualitas udara di sekitarnya.

“Soal radius tidak dapat dipastikan karena bergantung arah angin dan cuaca. Yang jelas pemasangan di area yang mewakili lokasi sekitar perusahaan,” ucapnya ditemui usai kegiatan.(adv/ver)

You might also like